Liputan6.com, Jakarta - Di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis, sejumlah saham emiten telekomunikasi mampu menguat.
Berdasarkan data RTI pada sesi pertama, Senin (22/10/2018), IHSG melemah tipis 1,04 poin atau 0,02 persen ke posisi 5.836,24. Indeks saham LQ45 menguat 0,07 persen. Sebanyak 186 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 168 saham melemah dan 116 saham diam di tempat.
Di antara IHSG melemah tipis, sejumlah saham emiten telekomunikasi mampu menguat. Saham PT Indosat Tbk mencetak kenaikan terbesar pada sesi pertama di antara saham emiten telekomunikasi. Saham PT Indosat Tbk naik 7,46 persen atau 200 poin ke posisi Rp 2.880 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.852 kali dengan nilai transaksi Rp 33 miliar.
Selain itu, saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menanjak 6,06 persen ke posisi Rp 105 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.995 kali dengan nilai transaksi Rp 23,2 miliar. Saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) mendaki 2,16 persen ke posisi Rp 2.840 per saham. Total frekuensi 1.138 kali dengan nilai transaksi Rp 21,7 miliar.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) bertambah 1,34 persen atau 50 poin ke posisi Rp 3.780 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.931 kali dengan nilai transaksi Rp 142,6 miliar.
Analis menilai, penguatan saham emiten telekomunikasi didorong kabar akuisisi dari pemain telekomunikasi yang besar. Namun, hal tersebut belum ada langkah yang nyata. Oleh karena itu, penguatan saham emiten telekomunikasi hanya jangka pendek.
"Hanya ada isu akuisisi dari big players ke smaller players. Ini short term karena belum ada yang konkrit," ujar Analis PT Panin Sekuritas, Frederik Rasali saat dihubungi Liputan6.com.
Sebelumnya, Direktur Utama Indosat Ooredoo, Chris Kanter, menilai konsolidasi operator seluler sebagai peluang untuk perkuat posisi perusahaan di industri telekomunikasi. Akan tetapi, ia menegaskan Indosat Ooredoo tidak akan tergesa-gesa untuk melakukannya.
"Konsolidasi sudah menjadi sebuah keharusan, dan kami siap untuk membeli apabila itu memang bagus. Semua cara akan kita pakai untuk cepat menjadi nomor dua," ungkap Chris dalam acara Farewell & Welcoming President Director & CEO Indosat Ooredoo di kawasan Jakarta, Kamis 18 Oktober 2018.
Ketika masih menduduki kursi Komisaris, ia mengaku memang ada permintaan agar perusahaan melakukan akuisisi. Sayangnya, Chris enggan merinci rencana masa lalu tersebut.
"Memang pernah ada permintaan untuk akuisisi dua tahun lalu. Saat itu, Indosat Ooredoo ingin ngambil (mengakuisisi operator)," jelas mantan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) ini.
Lebih lanjut, Chris mengungkapkan untuk peluang akuisisi saat ini, pihaknya akan melihat berbagai kemungkinan jika memang hal tersebut perlu dilakukan.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2CwL47p
No comments:
Post a Comment