Setelah menelan mainan itu, mereka menilai BAB yang dilakukan, serta mengambil kotoran mereka. Davis sendiri hanya membutuhkan dua kali BAB hingga menemukan kembali mainan tersebut. Ini memberinya skor yang disebut Find and Retrieval Time (FART-dalam bahasa Indonesia berarti kentut), 1,42 hari.
Sementara, dua peserta lain menemukan mainan tersebut setelah BAB sekitar 27 dan 32 jam setelah menelannya. Dua lainnya berhasil setelah tiga kali ke toilet, sementara satu rekannya tidak pernah menemukannya.
"Dia harus menganalisis kotorannya selama dua minggu," kata Davis.
Penelitian tersebut diterbitkan dalam Journal of Paediatrics and Child Health edisi 22 November. Judulnya sendiri terbilang unik yaitu "Everything is Awesome: Don't Forget the Lego."
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2r5Z419
No comments:
Post a Comment