Liputan6.com, Jakarta - Pengiriman produk ke luar negeri alias ekspor biasanya dilakukan oleh berbagai pabrikan otomotif di Tanah Air, begitu juga dengan PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Untuk model Daihatsu yang sudah beredar di luar negeri, seperti Town ACE, Lite ACE, Gran Max, dan Terios, serta mobil dengan merek Toyota, yaitu Avanza, Rush, dan Wigo.
Dijelaskan Rudi Ardiman, Corporate Planning Division PT ADM, ekspor pertama Daihatsu sendiri ke Jepang. Memang, tantangannya adalah kualitas harus sesuai dengan standar yang berlaku di Negeri Matahari Terbit tersebut.
"Tetapi, itu menjadi pilihan yang buat kami paling masuk akal, karena prinsipal kita di sana. Jadi, jika terkait perizinan, standarisasi, pemerintahan, atau masyarakat di sana prinsipal kita sudah paham," jelas Rudy Ardiman, di acara workshop industri PT Astra International Tbk (AI), di FX, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).
Lanjutnya, dengan proses ekspor pertama ke Jepang lebih mudah dijalankan. Jadi, jika model yang diproduksi di Tanah Air sudah bisa menembus pasar ke Jepang, untuk negara tujuan lainnya pastinya sudah lebih mudah, meskipun tantangan awal untuk melakukan ekspor ke Jepang lebih berat.
"Untuk proses produksinya sendiri, memang tidak dibedakan antara kualitas untuk domestik dengan ekspor. Karena kita multiproduk, dengan satu line bisa memproduksi, Toyota Rush domestik, Toyota Rush ekspor, dan Daihatsu Gran Max," tegasnya.
Sementara itu, untuk ekspor ke Asia memiliki perkiraan kontribusi sebesar 62 persen, sedangkan ke Jepang 14 persen. Model yang diekspor ke Jepang, antara lain Town Ace dan Lite Ace, dengan jumlah unit dari Januari hingga Oktober mencapai 13.582 unit.
from Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2qWrlqT
No comments:
Post a Comment