Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) memulai pembangunan Bendungan Sadawarna, di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Bendungan Sadawarna diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan air irigasi dan air baku yang semakin meningkat dan mengatasi permasalahan banjir yang berada di Kabupaten Subang dan sekitarnya.
Bendungan Sadawarna yang membendung Sungai Cipunegara memiliki kapasitas tampung sebesar 44 juta m3 dengan luas genangan 498 Ha. Manfaat bendungan Sadawarna untuk irigasi seluas 4.500 Ha di Kabupaten Subang seluas 2.500 Ha.
Selain itu juga untuk irigasi di Kabupaten Indramayu seluas 2.000 Ha, sumber air baku masyarakat sebesar 4,48 m3/detik dan potensi tenaga listrik sebesar 3 Megawatt.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan, embung, dan infrastruktur sumber daya air lainnya adalah upaya mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan sebagai bagian dari Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dimulainya pembangunan bendungan ditandai dengan penandatanganan kontrak antara Kementerian PUPR dengan Penyedia Jasa di Kantor Kementerian PUPR pada Kamis 22 November 2018.
Konstruksi bendungan dibagi menjadi dua paket dengan total nilai kontrak Rp 1,86 triliun. Paket 1 dikerjakan oleh penyedia jasa konstruksi PT Wijaya Karya - PT Daya Mulia Turangga - PT Barata Indonesia Kerjasama Operasi (KSO) berupa pembuatan bangunan pengelak, pembangunan bendungan utama (Erath Fill Dam), pembuatan bangunan pengambilan (Intake Tenggelam) dan hidromekanikal yang menggunakan anggaran sebesar Rp 970 miliar.
Paket 2 dikerjakan oleh penyedia jasa konstruksi PT Nindya Karya – PT Adhi Karya KSO di antaranya pekerjaan relokasi jalan akses menuju bendungan, pembuatan bangunan pelimpah, dan bangunan fasilitas lainnya dengan nilai kontrak sebesar Rp 898 miliar.
from Berita Hari Ini Terbaru Terkini - Kabar Harian Indonesia | Liputan6.com https://ift.tt/2Ks0Ty6
No comments:
Post a Comment