Selain itu, Prabowo Subianto mengomentari soal revisi daftar negatif investasi (DNI) untuk mendorong masuknya investasi ke Indonesia. Dia mengaku sedih jika asing bisa 100 persen masuk ke sektor usaha di Indonesia.
"Saya sedih kalau asing masuk kepada setiap sektor. Apa yang tersisa buat Indonesia?," kata dia.
Kendati demikian, Prabowo enggan mengomentari lebih jauh mengenai dicoretnya 54 sektor usaha dari DNI. Dia mengaku masih akan mempelajari mengenai penghapusan hal tersebut.
Sebagai informasi. industri rokok kretek salah satu sektor yang masuk ke dalam daftar negatif investasi (DNI). Bidang usaha ini tak lama lagi dapat dikuasai 100 persen oleh pihak asing.
Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memproduksi rokok kretek menggunakan tangan pekerjanya, dengan bukan mesin. Campuran kretek dan cengkeh dalam setiap bungkus rokoknya juga menjadi salah satu warisan budaya Indonesia karena aromanya yang khas.
Bukan cuma Industri Rokok Kretek, sektor usaha rokok putih juga bisa sepenuhnya dikelola pihak asing. Perlu diakui pangsa pasar industri rokok putih di Indonesia memang sangat kecil, hanya sekitar 6 persen.
Selanjutnya adalah industri Crumb Rubber salah satu bidang usaha yang masuk DNI. Bidang usaha ini masuk DNI karena selama tahun 2012-2016 penambahan industri tersebut hanya bertambah satu unit saja, dari 201 perusahaan menjadi 202 perusahaan.
"Jadi, relaksasi DNI ini terbuka untuk PMA dan PMDN, kemudian ada yang khusus untuk UMKM dan ada juga yang asing dibatasi. Yang dibuka karena tidak ada investasi dalam tiga tahun terakhir atau investasi tidak signifikan," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto.
Sektor usaha pelatihan kerja juga bisa dikuasai asing pengelolaannya. Di dalam negeri, minat investasi sektor ini memang kecil.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, banyak manfaat yang didapat ketika asing berinvestasi di Indonesia. Salah satunya peningkatan pengetahuan. "Jadi, kita akan mendapat manfaat dari transfer teknologi, peningkatan pengetahuan dan keahlian tenaga kerja, serta perluasan jaringan usaha," imbuhnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment