:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape.png,553,20,0)/kly-media-production/medias/2390181/original/057489200_1540268977-Djanur-4.jpg)
Liputan6.com, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman mengakui hasil undian final Piala Presiden 2019 tidak sesuai harapan. Dia menilai status tuan rumah di laga kedua lebih menguntungkan.
Berdasar undian, Sabtu (6/4/2019), Persebaya terlebih dahulu menjadi tuan rumah di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (9/4/2019). Arema FC lalu menggelar laga penentu di Stadion Kanjuruhan tiga hari berselang.
“Saya pikir semua tim pasti memilih home belakangan. Pasti itu. Sebab ada keuntungan sendiri,” kata sosok yang akrab disapa Djanur itu.
Meski begitu, Djanur tetap yakin dengan potensi anak asuhnya. Dia merujuk kinerja Hansamu Yama dan kawan-kawan pada semifinal melawan Madura United.
Persebaya juga menjadi tuan rumah terlebih dahulu. Mereka meraih kemenangan 1-0. Setelah itu Bajul Ijo berjaya 3-2 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan.
"Madura United mendapatkan keuntungan. Namun mereka tidak berhasil," katanya.
Berita video highlights semifinal Piala Presiden 2019 antara Madura United menghadapi Persebaya yang berakhir dengan skor 2-3. Persebaya melaju ke final usai menang dengan agregat 4-2.
No comments:
Post a Comment