Menteri Arief mengatakan, Gandrung Sewu memenuhi tiga nilai sebuah pertunjukan yang baik, yaitu cultural atau creative velue, communication value, hingga commercial value.
"Nilai kultur dan kreativitasnya sangat terasa. Tingkat komunikasinya tinggi.m, terbukti selalu viral di media sosial. Dan yang terakhir, dari sisi komersil tidak perlu diperdebatkan lagi. Pesawat penuh, penginapan penuh, kuliner ramai. Rakyat Banyuwangi yang menikmati," terangnya.
Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap, festival seni-budaya terus menjadi bagian dari pengembangan daerah.
"Jawa Timur adalah daerah kaya seni-budaya, dan Banyuwangi telah terbukti mampu mengolahnya untuk memajukan daerah serta memberi manfaat ekonomi untuk warga," ujar Gus Ipul.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Prof Renald Kasali mengatakan, atraksi wisata budaya itu telah mengerek pemasaran daerah. "Banyuwangi berhasil mengubah dirinya dengan inovasi berkelanjutan," ujarnya.
Bupati Azwar Anas menambahkan, Festival Gandrung Sewu adalah bagian dari konsolidasi kebudayaan dengan kemasan pariwisata.
"Penonton dapat menyaksikan unsur pendidikan tentang cinta bangsa yang begitu kuat. Jadi tidak semata-mata atraksi wisata," ungkapnya.
"Festival ini juga menjadi sarana regenerasi pelaku seni-budaya berbasis tradisi rakyat. Peminatnya tiap tahun ribuan anak muda. Insya Allah Banyuwangi tidak akan kekurangan generasi pencinta seni-budaya, sekaligus ini ikhtiar memajukan kebudayaan daerah sebagai pilar kebudayaan nasional," imbuh Anas.
Saksikan video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment