Melalui pernyataan sikap yang disampaikan Forum Tunanetra Menggugat, Yudi berharap mantan ketua MUI itu meminta maaf kepada kaum disabilitas
"Disengaja atau tidak, Pak KH Ma'ruf Amin itu saya kira tahu mana membedakan. Kalau bisa yang bersangkutan memohon maaf," ucap Yudi.
Forum ini, lanjut dia, memberikan waktu selama 10 hari untuk cawapres Ma'ruf Amin meminta maaf. Apabila tidak melakukan hal itu, pihaknya akan menyurati Ma'ruf.
"Paling tidak yang bersangkutan meminta maaf dalam waktu 10 hari sejak pernyataan pers ini disampaikan. Jika tidak ada pemrinaatan maaf, kami akan bertindak lebih signifikan," tegasnya.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin menghadiri deklarasi dukungan Jokowers Kerja Karya Nyata di Rumah Aspirasi, Menteng, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Pada sambutannya, Ma'ruf Amin mengatakan, rekam jejak prestasi Presiden Jokowi telah terbukti menguntungkan masyarakat. Namun, banyak pihak yang menurutnya sengaja tidak mau mengakui pencapaian pemerintahan Jokowi.
"Telinganya budek, matanya tak bisa melihat. Karena itu harus dibukakan matanya, harus telinganya dibolongi supaya mendengar, melihat. Dan saya kira para seniman jalanan mulai hari ini akan membuka telinga-telinga yang budek itu," ujarnya di Rumah Aspirasi, Menteng, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Sontak, pernyataan itu menjadi polemik di masyarakat terutama kaum disabilitas.
Ma’ruf Amin pun kemudian menjelaskan pernyataannya mengenai orang ‘budeg dan buta’. Menurutnya, terminologi itu juga sudah lazim digunakan dalam Alquran.
Ia menegaskan, pernyataannya mengenai orang buta dan tuli tersebut tidak dikatakan dengan maksud menuduh siapa pun.
"Saya tidak marah dan bukan sedang menuduh siapa-siapa. Saya cuma bilang, kalau ada yang menafikan kenyataan, yang tak mendengar dan melihat prestasi, nah sepertinya orang itu yang dalam Alquran disebut ummum, bukmun, umyun. Budek, bisu, dan tuli," tutur Ma'ruf di Menteng, Jakpus, Sabtu (10/11/2018).
Ia menjelaskan, pernyataan itu dibuatnya ketika menceritakan capaian pemerintahan Jokowi. Menurutnya, banyak pihak yang sengaja tidak mau mengakui prestasi dari capres petahana itu.
Dalam konteks pernyataannya, Ma’ruf juga menjelaskan ia tidak mengatakan hal ini dengan maksud menyerang fisik seseorang. Namun, yang ia maksud adalah mereka yang bisu akan kebenaran, tuli karena tidak mau mendengar, dan buta karena tidak mau melihat kenyataan.
"Itu saja sebenarnya. Kalimat itu juga biasa bunyi di Alquran. Lihat saja di Alquran kalau tak percaya," tegasnya.
Menurut Ma’ruf, semua pembangunan yang dilakukan oleh Jokowi sangat jelas terlihat.
"Misalnya jalan-jalan baru, infrastruktur seperti bandara baru, yang membuat arus orang dan barang menjadi lebih cepat," ia menuturkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
No comments:
Post a Comment