Pages

Sunday, May 12, 2019

Cara Etnis Tionghoa di Aceh Merawat Keberagaman di Bulan Suci

Liputan6.com, Aceh - Yayasan Hakka Provinsi Aceh punya cara sendiri dalam merawat keberagaman. Wadah yang menaungi etnis tionghoa di Aceh ini mewarnai bulan suci umat Islam dengan berbagi.

Pada Sabtu, 11 Mei 2019, yayasan tersebut membagikan sebanyak 2035 paket Ramadan di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Aceh Utara. Paket tersebut diperuntukkan bagi warga kurang mampu, termasuk petugas kebersihan dan penyandang disabilitas.

Pendistribusian melalui kepala desa atau koordinator masing-masing. Paket diambil di Yayasan Hakka setempat dengan syarat memperlihatkan kupon yang telah dibagi-bagikan sebelumnya.

"Mereka (kepala desa/koordinator) yang akan menyeleksi siapa-siapa yang berhak menerima. Isi paket 3 kilogram beras, 10 bungkus mi instan, 2 kaleng susu kental, 1 botol kecap manis, dan 1 liter minyak goreng," sebut Ketua Yayasan Hakka Provinsi Aceh, Kho Khie Siong, kepada Liputan6.com, Sabtu malam (11/5/2019).

Menurut Aky--sapaan Kho Khie Siong--membagi-bagikan paket setiap bulan Ramadan merupakan kegiatan rutin yayasan tersebut. Terhitung 8 kali Ramadan kegiatan yang sama dilakukan.

Paket yang dibagikan bertambah setiap tahunnya. Dari awalnya hanya 500 paket menjadi 2000 paket di 2018, dan pada tahun ini jumlah paket tersebut meningkat menjadi 2035 paket.

Melalui kegiatan ini, Yayasan Hakka berharap toleransi antarumat beragama di negeri Serambi Makkah semakin terjaga. Selain juga menjaga hubungan antaretnis yang sudah terjalin berabad lalu.

Sejarah menyebutkan, antara Aceh-Cina sudah terjalin hubungan pada abad 17. Pedagang-pedagang asal negeri Tirai Bambu kala itu datang silih berganti, dan tidak sedikit pula yang memilih menetap lantas beranak pinak.

Mengingat itu, tidak mengherankan jika banyak ditemukan etnis tionghoa hidup di provinsi yang dikenal tegas dalam menerapkan syariat. Belum tercatat hingga saat ini ada tubrukan antarbudaya yang mencoreng hubungan baik kedua etnis.

Sementara itu, Hakka merupakan salah etnis tionghoa dari kelompok Han. Kelompok ini tersebar di berbagai negara-negara di dunia, sejak migrasi besar-besaran semenjak abad ke-4 masehi.

Adapun Yayasan Hakka Provinsi Aceh merupakan wadah etnis tionghoa dari berbagai latar belakang agama yang berdomisili di Aceh. Yayasan ini dibentuk bertahun-tahun yang lalu.

"Kita membuka ruang komunikasi dengan umat muslim. Dengan ini kita juga hendak membangun hubungan antaretnis, memperkokoh toleransi antarumat beragama," pungkasnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Setiap Ramadan masyarakat Denpasar selalu berburu berbagai macam sate di pasar Takjil Kampung Jawa. Berbagai olahan sate tersedia sebagai menu untuk berbuka puasa, harganya pun murah hanya Rp 1.000 per tusuk.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia dan Dunia - Liputan6.com http://bit.ly/2DYszsz

No comments:

Post a Comment